Jokowi Beri Jawaban Sebutan Pimpinan Terkorup dari OCCRP Tidak Benar

Residen ke-7 RI, Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi, memberikan tanggapan santai terkait dengan sebutan pimpinan terkorup yang dirilis oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Jokowi menegaskan bahwa ia telah bekerja keras untuk memberantas korupsi di Indonesia sejak memimpin negara ini.
Dia menegaskan bahwa pemerintahannya selalu berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan. Ia juga menegaskan bahwa semua tuduhan yang mencemarkan nama baiknya tidak akan membuatnya mundur dari perjuangan melawan korupsi.
Sebagai seorang pemimpin, Jokowi percaya bahwa transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk membangun negara yang adil dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam memberantas korupsi demi menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Dengan sikap tenang dan optimis, Jokowi siap menghadapi segala tantangan dan tuduhan yang dilontarkan padanya. Ia yakin bahwa kebenaran akan selalu terungkap dan keadilan akan selalu menang.
Jokowi masuk nominasi finalis tokoh Kejahatan dan Korupsi yang dirilis OCCRP. “Terkorup? Terkorup apa? Yang dikorupsi apa?” kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024).Ia meminta pihak yang menyebutnya sebagai pemimpin terkorup untuk membuktikan.
Mantan wali kota Solo itu mengaku, banyak fitnah yang kembali kepada dirinya. Akan banyak sekali fitnah dan framing jahat, banyak sekali tuduhan tanpa ada bukti. Itu yang terjadi sekarang kan, ujar Jokowi.
Saking sengaja ia mengepung mengenai adanya muatan politik di balik nominasi pimpinan terkorup, dan ia mengepung wartawan dengan mengepung kagetannya.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan ada pihak tertentu yang bisa buat artikel tersebut dipakai untuk melemparkan tuduhan.
Sebelumnya Jokowi mendapat nominasi sebagai salah satu tokoh dunia paling korup 2024 yang diberikan OCCRP.
Dikutip dari publikasi yang diterbitkan di situs resmi OCCRP, selain Jokowi, beberapa nama yang disebutkan di antaranya Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasin, dan pebisnis India Gautam Adani
Presiden ke-7 Joko Widodo menegaskan bahwa ia tidak pernah meminta perpanjangan jabatan sebagai kepala negara menjadi 3 periode.
“Ini saya ulangi lagi, tidak pernah yang namanya saya meminta perpanjangan tiga periode kepada siapa pun,” kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah.
Ia meminta kepada siapa saja untuk tidak menyatakan apa yang tidak pasti benarnya, Tegasnya. Ia pun meminta isu ini ditanyakan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.